
Project S TikTok: akankah menjadi pembunuh UMKM lokal?
Siapa yang tidak kenal TikTok? Kalaupun mungkin kamu tidak menginstal aplikasi TikTok, setidaknya kamu pasti pernah mendengar tentang TikTok. Bahkan kehebatan TikTok bisa dikatakan mampu mengalahkan kehebatan aplikasi milik Meta, yaitu Instagram.
Salah satu yang menjadi pembeda TikTok dengan platform media sosial lainnya adalah memungkinkannya pengguna baru untuk bisa terkenal. Hal ini berbeda dengan media sosial lainnya yang lebih mengutamakan akun-akun besar. Algoritma ini juga yang bisa menjadikan TikTok memiliki lebih dari 1 milyar pengguna dalam waktu singkat jika dibandingkan dengan platform lainnya.
Selain alogritmanya, keunggulan TikTok lainnya adalah dengan adanya fitur e-commerce di platformnya, yang disebut dengan TikTok Shop. TikTok Shop ini memungkinkan penggunanya untuk berbelanja secara langsung di TikTok tanpa harus keluar dari TikTok. Fitur ini merupakan fitur yang mengawinkan antara media sosial dengan e-commerce. Dan disebut dengan sociocommerce.
Sayangnya mayoritas produk yang dijual di TikTok adalah produk asal Tiongkok, meskipun yang menjadi penjual di TikTok Indonesia adalah orang Indonesia juga. Hal inilah yang menjadi ancaman bagi UMKM lokal. Apalagi TikTok belum lama ini meluncurkan project S.
IG: @cepetpensiun
TikTok: @cepetpensiun