
Di tengah suasana yang mencemaskan dan memperihatinkan seperti saat ini kita berada dalam ancaman bahaya Covid-19, apakah perbuatan baik tetap penting bagi kita?
Apakah yang dimaksud dengan berbuat baik? Tuhan Yesus, di dalam banyak kesempatan seperti yang ditunjukkan dalam Kitab Suci, mendefinisikan tugasNya di dunia sebagai pelaksanaan kehendak Bapa yang mengutusNya. Maka dapat dimengerti bahwa perbuatan baik menurut Yesus, sang Guru ialah melakukan kehendak Allah. Ia melaksanakan kehendak Allah itu dalam bentuk yang sangat konkret yaitu melayani dan mengorbankan diri. PelayananNya diprioritaskan pada tugas pembebasan manusia dari penderitaan hidup dan dosa. Puncak dari tugasNya ialah Ia mengorbankan diriNya sendiri sebagai tebusan atas penderitaan dan dosa umat manusia di dunia. Singkatnya, perbuatan baik oleh Yesus ialah mati demi keselamatan umat manusia yang ditebusNya.
Bagi kita, apakah yang dimaksud dengan perbuatan baik itu? Kalau standar pemahamannya seperti perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus, jujur saja kita angkat tangan tanda menyerah. Sedikit sekali para pengikut Kristus yang sampai pada tingkat pengorbanan diri yang radikal demi keselamatan orang lain. Mereka mengungkapkan cinta sejati seperti Yesus Kristus karena mereka tahu dan yakin bahwa hanya dengan cara itu mereka menjadi bahagia. Memang benar, berbuat baik ialah sarana utama untuk kebahagiaan. Berbuat baik itu bukan tujuan, tetapi jalan untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan.
Kalau kita selalu bercermin, pasti kita tahu ada sesuatu di wajah yang perlu diperhatikan, apakah merawat atau memperbaikinya. Demikian juga kalau kita selalu memeriksa batin dan kesadaran kita, pasti kita tahu ada begitu banyak hal yang ternyata tidak sesuai dengan sikap dan tindakan Yesus. Kita akan menjadi malu karena dalam satu atau lebih cara kita tidak melaksanakan kehendak Allah. Perbuatan baik itu sepertinya menjadi sesuatu yang sangat mahal untuk diperoleh. Seharusnya tidak demikian, karena kita memang sudah dikaruniai kemampuan baik jasmani maupun rohani untuk melakukan kehendak Allah.