
Di dalam pengalaman orang-orang pada umumnya, prinsip tidak takut bersalah merupakan bagian dari pendidikan karakter, yang menekankan bahwa melalui perbuatan salah atau keliru seseorang belajar tentang memperbaiki diri dari waktu ke waktu, dan akhirnya mencapai kedewasaan. Seorang yang sudah dewasa dalam mental dan rohani, tidak ingin mengulangi lagi kesalahan yang sama dan ia berusaha untuk mencegah atau membuat antisipasi supaya tidak jatuh dalam kesalahan yang tidak perlu terjadi.
Sedang sikap seseorang yang takut berbuat salah merupakan ciri karakter manusia yang mencari aman dan ingin membuat dirinya selalu baik di mata orang lain. Karakter seperti ini menggambarkan ketidak tulusan dan kemunafikan. Ia menyangkal dirinya bahwa ia adalah manusia biasa yang bisa bersalah kapan dan di mana saja. Ia tentu tidak mengetahui apa-apa tentang memperbaiki diri dan mencapai kedewasaan. Kalau di dalam kitab suci Yahudi dan Kristen, orang yang berkarakter seperti ini adalah kaum Farisi dan pada ahli Taurat yang selalu dikecam oleh Yesus.
Anda berada pada posisi yang mana?