Tiap kali kita scrolling media sosial, godaan untuk terpengaruh emosi negatif cenderung besar. Orang mudah merasa kecil saat melihat orang lain. Mengapa bisa demikian? Apakah konsep rasa syukur dan kebanggaan bisa menjadi jawaban? Media sosial memudahkan semua orang untuk pamer atau flexing. Dan dalam banyak kejadian, kritik terhadap perilaku itu seringkali dibalas dengan kalimat: Iri bilang bos. Apa sebenarnya konsep psikologi tentang iri. Bagaimana membedakannya dengan jealousy? Bagaimana mencegah rasa iri supaya jangan jadi pemicu tindakan atau pikiran destruktif. Dalam TekTalk kali ini, kita akan menjawab semua itu, berikut bagaimana menyikapi rasa iri dan narsisme di media sosial. Karina Negara adalah psikolog dan co-founder KALM. https://get-kalm.com Download Aplikasi KALM: bit.ly/KALMapp Instagram: @get.kalm