
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Julia Ayuningtias dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Makabe 6: 18-31; Mazmur tg 3: 2-3.4-5.6-7; Lukas 19: 1-10.
TUHAN DATANG KEHATI DAN RUMAH KITA
Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Datang Ke HatiDan Rumah Kita. Banyak orang mengakui bahwa panggilan telepon ke ponsel pribadiyang hanya muncul nomor tetapi tidak ada identitas foto dan nama, langsung sajadiabaikan. Alasan yang umum diberikan ialah karena penelepon itu orang asingatau tidak dikenal. Ada berbagai prasangka buruk yang dikenakan kepadaorang-orang asing, misalnya penelepon yang tidak punya identitas, tamu yangtiba-tiba datang tanpa pemberitahuan lebih dahulu, dan orang tersesat yangsempat datang kepada kita.
Marilah kita bayangkan sejenak, sekiranya orang asing ituadalah Tuhan Yesus. Reaksi kita mungkin akan sama seperti kita lakukan kepadaorang-orang asing lainnya. Namun karena Tuhan Yesus berkehendak untuk membawakabar baik kepada kita, Ia tentu memberikan tanda spesial-Nya, supaya kitadapat mengenal Dia. Seperti yang terjadi dengan Zakeus, Tuhan yang pertamamemberikan tanda. Tanda itu dimulai dengan kabar tentang Ia masuk ke dalam kotadan berjalan-jalan di dalam kota. Selanjutnya, melalui semua gerakan, sapaan,dan kata-kata-Nya itu. orang-orang menjadi tertarik dan mulai berdatangankepada-Nya.
Ia berkata kepada Zakeus di kota Yeriko bahwa Ia akandatang ke rumah orang kaya pemungut bea dan pendosa berat itu. Begitu ia datangke sana, baik rumah maupun pribadi si pendosa dikuduskan. Ada keselamatanterjadi dalam kehidupan Zakeus. Bunda Maria didatangi oleh Roh Kudus danmenjadikannya Bunda Allah. Kita juga didatangi karunia ilahi melalui kelahiran kita di dunia, kepada suatukelahiran baru dalam iman ketika kita dibaptis di dalam rumah Allah, yaituGereja. Itu adalah peristiwa persembahan keluarga, budaya dan masyarakat dalambentuk seorang anak manusia kepada Tuhan.
Melalui pembaptisan itu, diri kita resmi menjadi rumahAllah. Keluarga kita di rumah masing-masing merupakan kumpulan rumah-rumahAllah dari setiap anggota keluarga. Pribadi maupun keluarga itu kemudianterikat dengan Gereja yang menjadi persekutuan bersama satu tubuh dengan Yesussebagai kepala. Setiap kali kita berkumpul dan beribadah di Gereja, itu adalahkesempatan persekutuan satu rumah Allah utuh, satu dan universal. Setelahberibadat, kita kembali ke rutinitas masing-masing dalam persekutuan dan keterikatantersebut.
Sekiranya kita mengalami hidup dalam dosa karena anekasebab, baik dosa berat maupun ringan, banyak maupun sedikit, keterikatan itumenjadi terganggu bahkan luka. Yesus pasti kasihan dan menaruh kuasa-Nya untukmemperbaiki itu dengan mendatangi baik pribadi maupun keluarga kita. Yangpenting kita terbuka dan menerimanya masuk ke dalam diri kita dan rumahkeluarga kita.
Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus,datanglah dan tinggal di dalam diriku, dan penuhilah diriku dengan damai,kehadiran-Mu dan segala kebaikan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa ...