Manusia mempunyai jiwa dan raga, kalau raganya sakit, berobat, lalu kalau jiwanya yang sakit? Berobat juga, selayaknya penyakit tubuh, penyakit mental bukan sesuatu yang tabu, orang yang kesehatan raganya terganggu, tidak malu berobat ke dokter, tidak dibully saat orang lain mengetahuinya. Kan memang pada hakikatnya, dokter ada untuk menyembuhkan, sama halnya seperti psikolog, tapi kenapa seseorang dengan riwayat gangguan mental, harus malu dan dijauhi orang lain? Listen my podcast, aku bawakan dalam bentuk cerita fiktif biar ga bosen kayak dengerin presentasi di kelas :p enjoy:)
All content for Mental Illness is the property of Rachel Rahmi and is served directly from their servers
with no modification, redirects, or rehosting. The podcast is not affiliated with or endorsed by Podjoint in any way.
Manusia mempunyai jiwa dan raga, kalau raganya sakit, berobat, lalu kalau jiwanya yang sakit? Berobat juga, selayaknya penyakit tubuh, penyakit mental bukan sesuatu yang tabu, orang yang kesehatan raganya terganggu, tidak malu berobat ke dokter, tidak dibully saat orang lain mengetahuinya. Kan memang pada hakikatnya, dokter ada untuk menyembuhkan, sama halnya seperti psikolog, tapi kenapa seseorang dengan riwayat gangguan mental, harus malu dan dijauhi orang lain? Listen my podcast, aku bawakan dalam bentuk cerita fiktif biar ga bosen kayak dengerin presentasi di kelas :p enjoy:)
Manusia mempunyai jiwa dan raga, kalau raganya sakit, berobat, lalu kalau jiwanya yang sakit? Berobat juga, selayaknya penyakit tubuh, penyakit mental bukan sesuatu yang tabu, orang yang kesehatan raganya terganggu, tidak malu berobat ke dokter, tidak dibully saat orang lain mengetahuinya. Kan memang pada hakikatnya, dokter ada untuk menyembuhkan, sama halnya seperti psikolog, tapi kenapa seseorang dengan riwayat gangguan mental, harus malu dan dijauhi orang lain? Listen my podcast, aku bawakan dalam bentuk cerita fiktif biar ga bosen kayak dengerin presentasi di kelas :p enjoy:)