Nats Alkitab : Ulangan 6:5
Penulis : G.I. Widya Tuluswati
Pertengahan abad ke-19, ada sebuah keluarga yang tinggal di Assam, India Timur Laut yang menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat karena pemberitaan seorang misionaris. Keputusan ini membuat marah kepala suku dan penduduk desa, yang akhirnya menangkap keluarga ini. Ancaman pertama, bila keluarga ini tetap percaya Tuhan Yesus kedua anaknya dibunuh. Ia menyatakan: "Mengikut Yesus keputusanku, ku tak ingkar". Ancaman kedua bila ia tetap percaya Yesus istrinya akan mati. Ia menjawab: "Walau sendiri, ku ikut Yesus, ku tak ingkar" Ancaman ketiga bila ia tetap percaya Yesus, ia juga akan dieksekusi. Ia menjawab : "Salib di depan dunia di belakang ". Pada akhirnya kepala suku dan seisi warga desa itu menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamat dalam hidup mereka. Ini adalah latar belakang terciptanya lagu: Mengikut Yesus Keputusanku. Ini adalah keputusan yang dilandasi akan kasih kepada Allah dengan segenap hatinya.
Hati dalam bahasa Ibrani maupun Yunani memiliki arti pusat kehendak, pikiran, motivasi, emosi dan keputusan. Ini merupakan inti identitas dan kepribadian seseorang. Hati merupakan pusat kontrol hidup kita, karena dari hati terpancar kehidupan (Ams. 4:23). Dalam perjalanan pembebasan umat Israel keluar dari tanah Mesir, Allah memberikan hukum-Nya kepada umat Israel dan harus diajarkan secara turun temurun pada setiap ada kesempatan, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hatimu yang berarti Allah menjadi prioritas utama, memiliki dan menempati tempat yang tertinggi dan terpenting dalam hati kita. Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati berarti mengasihi Tuhan dalam setiap detail hidup kita, dalam pekerjaan, hobi, relasi, prestasi bahkan dalam kesulitan yang dihadapi.
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati bukan tentang seberapa sering kita rajin ke gereja, seberapa banyak pelayanan yang sudah kita kerjakan, berdoa atau membaca Firman Tuhan, tetapi seberapa sungguh dan jujur hati kita melakukannya sehingga setiap perbuatan yang dikerjakan adalah ungkapan kasih yang nyata kepada Tuhan, melampaui ketaatan yang hambar. Dasar mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati adalah karena kita sudah menerima kasih yang sempurna dari Allah sendiri, sehingga mengasihi dan menyenangkan hati Allah menjadi kerinduan dan komitmen kita. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati adalah respons kita akan kasih Allah yang telah kita terima.
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati adalah tujuan tertinggi dari keberadaan manusia, dan bukti hubungan yang diperbarui dalam Kristus
A.W.Tozer
Pertanyaan untuk direnungkan :
1. Selama ini apa yang menjadi dasar kita melayani Tuhan?
2. Apabila semua pelayanan dan kesibukanku diambil, apakah aku masih mengasihi-Nya?
申命記 6:5
6:5你要盡心、盡性、盡力、愛耶和華你的神。
19世紀中葉,印度東北部阿薩姆有一戶人家,因聽了宣教士傳的道而接受了主耶穌為救主。這一決定激怒了部落酋長和村民,他們最終逮捕了這一家人。如果這個家庭繼續相信主耶穌,第一個威脅是;他們的兩個孩子就會被殺死。他說道: “我已決定要跟隨耶穌,永不回頭.” 第二個威脅是;如果他繼續信耶穌,他的妻子就會死。他回答說:“雖無人同行我也要跟隨,永不回頭。” 第三個威脅是,如果他繼續相信耶穌,他也會被處死。他回答說:“十架在前頭,世界在背後。”但最終的是,部落酋長和所有村民都接受了主耶穌作為他們生命的救主。這就是: “我已經決定要跟隨耶穌” 詩歌的創作背景。這是於盡心盡意地愛上帝為根基的決定。
希伯來語和希臘語中的 “心” 所含有的意思是: 意志、思想、動機、情感和決定的中樞。這是一個人的身份和性格的核心。心是我們生命的控制中心,因為一生的果效,是由心發出(箴言4:23)。在以色列人從出埃及地得釋放的旅程中,上帝將祂的律法賜給了以色列人,以色列人必須抓緊機會一代接一代地傳承這些律法,即盡心盡意地愛上帝,這意味著上帝是最優先首要的,在我們心中佔有最高、最重要的位置。盡心盡意愛上帝意味著在我們生活的每一個細節中,無論在工作、愛好、人際關係、成就,甚至在我們面臨的困難中,都愛上帝。
盡心盡意地愛上帝並不在於我們去教堂的次數、做了多少事奉、禱告或讀經, 而是在於我們是如何誠懇、誠實的去做,使我們所做的每一個行為都表達了對上帝真正的愛, 且超越了空泛的順服。我們盡心盡意愛上帝的根基是因為我們自己已經從上帝那裡得到了祂完美的愛,因此愛上帝和討上帝的喜悅就成為我們的願望和承諾。盡心盡意地愛上帝是我們已領受上帝的愛的回應。
盡心盡意愛上帝是人類存在的最高目標,
也是在基督裡重新建立關係的證據。
A.W. 托澤
作 者:椰嘉達基督徒會堂五角橋堂會 – 李維錦傳道
翻譯員:張賽瓊
默想的問題:
1. 我們事奉上帝的根基是什麼?
2. 如果我所有的事奉和活動都被剝奪了,我還會愛祂嗎?
約翰福音 21:16-17
21:16 耶穌第二次又對他說、約翰的兒子西門、你愛我麼。彼得說、主阿、是的.你知道我愛你.耶穌說、你牧養我的羊。
21:17 第三次對他說、約翰的兒子西門、你愛我麼。彼得因為耶穌第三次對他說、你愛我麼、就憂愁、對耶穌說、主阿、你是無所不知的、你知道我愛你。耶穌說、你餵養我的羊。
“主啊,我最想要的是比一切都重要的祢,金銀珠寶毫無意義,我只想與祢有更親密的相聚,讓我成為祢忠心的僕人。” 這是摘錄於Robert & Lea,創作的歌曲《使我成為忠心的僕人》,這首歌表達了他的感受:在這世上的一切都比不上耶穌在他生命中的同在和愛。
這與彼得回答主耶穌的三個問題“你愛我嗎?”是一致的。這次談話不是普通的談話,而是一個有意義的療癒過程;耶穌三次問的問題是要喚醒和恢復彼得三次不認主的心靈。耶穌的問題深入了彼得的愛心深處,揭發了他的真誠,並重申了他生命中最高的使命和優先事項:愛基督和服事基督。彼得曾經大膽地宣誓效忠,但卻未能堅持住, 現在他以謙卑的態度回應,並意識到自己的弱點。但耶穌並沒有拒絕他;祂接受了他所能夠給予祂的愛,並且耶穌以能恢復的愛,更確定了他的使命:“牧養我的羊。”從那次相遇開始,一種新的愛誕生了;即是因失敗而重新被淨化,又因恩典而恢復,願意為基督犧牲一生的愛。
彼得意識到耶穌有多愛他。耶穌願意死在十字架上,赦免他所有的罪,甚至包括他否認祂的罪。耶穌願意接受彼得的愛,因為耶穌看到了彼得的愛是真誠的,是真正的愛。耶穌仍然信任他要他去牧養祂的羊。彼得再無理由不去愛耶穌勝過愛他所擁有的一切,並按照耶穌的旨意去行。耶穌不僅愛彼得,也愛我們每一個相信祂的人。耶穌也為我們犧牲了生命,從罪和過犯中贖回我們。耶穌也問我們,我們愛祂是否勝過所有的一切?我們是否還為了愛耶穌而提出各種條件嗎?
“必須克服一切世俗的束縛和欲望才能真正的愛基督。”
作 者:椰嘉達基督徒會堂五角橋堂會 - 李維錦傳道
翻譯員:張賽瓊
默想的問題:
1. 迄今為止什麼是真正成為你優先所愛的?
2. 對耶穌的愛是你做每件事的首要動力嗎?
Nats Alkitab : Yohanes 21:16-17
Penulis : G.I. Widya Tuluswati
"Lebih dari sgalanya kuingin Kau Tuhan, mas perak dan permata tiada artinya, kuingin lebih dekat bersekutu dengan Mu, jadikan ku hamba setia kepadaMu". Ini adalah penggalan lagu yang berjudul "Jadikanku Hamba Setia" ciptaan Robert&Lea, yang menjadi ungkapan perasaannya, bahwa segala sesuatu yang di dunia ini tidak sebanding dengan kehadiran dan kasih Yesus sendiri dalam hidupnya.
Hal ini selaras dengan jawaban yang diberikan Petrus terhadap tiga kali pertanyaan Tuhan Yesus: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Percakapan ini bukan percakapan biasa melainkan sebuah proses pemulihan yang penuh makna — tiga kali Yesus bertanya untuk menyadarkan dan memulihkan hati Petrus dari tiga kali penyangkalannya. Pertanyaan Yesus itu menyelami pusat kasih Petrus, menyingkap ketulusannya, sekaligus meneguhkan kembali panggilan dan prioritas tertingginya dalam hidup: mengasihi dan melayani Kristus. Petrus, yang dahulu berani menyatakan kesetiaannya tetapi gagal mempertahankannya, kini menjawab dengan kerendahan hati dan kesadaran akan kelemahannya. Namun Yesus tidak menolaknya; Dia menerima kasih yang mampu Petrus berikan, dan dengan kasih yang memulihkan, Yesus meneguhkan kembali panggilannya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Dari perjumpaan itu, lahirlah kasih yang baru — kasih yang telah dimurnikan oleh kegagalan dan dipulihkan oleh anugerah, kasih yang siap berkorban bagi Kristus dengan segenap hidup.
Petrus menyadari betapa besar kasih Yesus kepadanya. Yesus yang mau mati di kayu salib untuk mengampuni semua dosanya bahkan dosa penyangkalannya. Yesus mau menerima kasih yang Petrus tawarkan, karena Yesus melihat ketulusan dalam kasihnya, itu adalah kasih yang autentik. Yesus masih memberikan kepercayaan untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Tidak ada alasan bagi Petrus untuk tidak mengasihi Yesus lebih dari segala yang ia miliki dan melakukan apa yang Yesus kehendaki. Yesus tidak hanya mengasihi Petrus, tetapi setiap kita yang percaya kepada-Nya. Yesus juga memberikan nyawa-Nya bagi kita, menebus dosa dan pelanggaran kita. Yesus juga bertanya kepada kita, apakah kita mengasihi Dia lebih dari segala yang kita miliki? Apakah kita masih mengajukan berbagai syarat untuk mengasihi Yesus?
Kasih Sejati kepada Kristus harus mengalahkan segala ikatan dan keinginan duniawi
Pertanyaan untuk direnungkan :
1. Apa yang sebenarnya menjadi prioritas kasih Anda selama ini?
2. Apakah kasih kepada Yesus menjadi motivasi utama untuk semua yang Anda kerjakan?
Nats Alkitab : Yakobus 1:2-5
Penulis : G.I. Yonatan Suwardi
Setiap kali seseorang berolahraga di gym, sebenarnya otot-ototnya sedang mengalami proses “dilukai.” Saat beban diangkat, serabut-serabut otot akan mengalami robekan-robekan kecil yang disebut microtears. Robekan ini menimbulkan rasa sakit atau pegal setelah berolahraga, namun tubuh merespons dengan memperbaiki dan menambahkan protein baru pada jaringan otot tersebut. Hasilnya, otot menjadi lebih kuat, lebih tebal dan lebih tahan menghadapi tekanan berikutnya. Menariknya, tanpa adanya tekanan dan robekan kecil ini, otot tidak akan pernah berkembang. Justru beban, rasa sakit dan proses pemulihan itulah yang menghasilkan pertumbuhan.
Nas hari ini menuliskan, “anggaplah sebagai kebahagiaan”. Ini bukan berarti orang percaya bersukacita karena penderitaan itu sendiri, melainkan karena tujuan mulia di baliknya. Kata ujian menunjuk pada proses pengujian logam, seperti api membakar kotoran, menyisakan kemurnian. Dari sanalah lahir ketekunan, yakni daya tahan untuk tetap berdiri teguh meski ditekan. Tetapi Yakobus tahu, manusia tidak selalu kuat dalam memahami maksud Tuhan. Karena itu ia menambahkan: “jika ada yang kekurangan hikmat, mintalah kepada Allah”, ini merupakan suatu undangan yang penuh kepastian. Sebab Allah akan memberi dengan murah hati dan tanpa mencela.
Bagi kita hari ini, setiap ujian hidup adalah kesempatan untuk bertumbuh, bukan untuk hancur. Saat pekerjaan tidak pasti, studi terasa berat atau relasi tidak berjalan baik, sesungguhnya iman kita sedang diuji. Apakah kita akan tetap percaya atau menyerah. Kuncinya ada dua, yang pertama bertahan dengan ketekunan, jangan cepat putus asa. Sebab tidak ada hal buruk yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan umat-Nya. Terkadang rasa sakit seperti robekan kecil pada otot yang justru menghasilkan pertumbuhan. Kedua, minta hikmat dari Allah supaya kita tahu cara merespons masalah dengan benar. Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa ujian, tetapi Ia menjanjikan hikmat dan kekuatan untuk melewati ujian itu.
Iman yang diuji memang menyakitkan, tetapi hanya melalui ujian itulah kualitas sebuah iman yang kuat dapat terlihat.
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Ujian apa yang sedang Anda hadapi hari ini? Dan bagaimana itu membentuk ketekunan dalam iman Anda?
2. Sudahkah Anda meminta hikmat dari Allah? Atau Anda masih mengandalkan kekuatan dan pikiran sendiri?
雅各書1:2-5
1:2 我的弟兄們,你們落在百般試煉中,都要以為大喜樂。
1:3 因為知道你們的信心經過試驗,就生忍耐。
1:4 但忍耐也當成功,使你們成全完備,毫無缺欠。
1:5 你們中間若有缺少智慧的,應當求那厚賜與眾人,也不斥責人的神,主就必賜給他。
每當某人在健身房鍛鍊時,其實肌肉正在經歷”傷害”過程。當槓鈴被舉起, 肌肉纖維會經歷輕微撕裂,稱為微撕裂。這撕裂會在運動後引起疼痛或僵硬, 但身體會用修復和在肌肉組織增加新的蛋白質來回應。結果肌肉變得更強壯, 更厚實, 以及更能承受接下來的壓力。有趣的是,如果沒有這些壓力和微撕裂,肌肉就不會增長。反而負荷,疼痛和修復過程才是肌肉增長的關鍵。
今天的經文記載 “都要以為大喜樂”。這並不表示信徒因苦難本身而喜樂,乃是因為苦難背後崇高的目的而喜樂。試驗這個字指的是金屬測試過程, 就像火熔掉雜質, 留下精純。由此生忍耐,即在壓力之下仍能堅固的站立。但雅各知道,人並不總是能夠完全明白上帝的旨意。因此他補充說 : "你們中間若有缺少智慧的,應當求神”,這是充滿確定性的邀請。因為上帝會厚賜並且不斥責人。
對現今的人來說, 每個生活中的試驗就是成長的機會, 而不是被摧毀的機會. 當工作不穩定,學業感到沉重或人際關係不順,其實我們的信心正在被試驗。我們是否堅持相信或放棄。有兩個關鍵,首先在忍耐中堅持不懈,不要輕易放棄。因為神不允許任何不好的事在祂子民的生命中發生。有時像肌肉的微撕裂疼痛反而促進增長。其次,向上帝祈求智慧使我們明白要如何正確地應對問題。上帝不曾應許無試驗的人生, 但祂應許賜給我們智慧和力量來經過試驗。
經歷信心的試驗的確很痛,但只有透過試驗才能顯出堅定信心的品質。
作者 : 椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – 約拿單傳道
翻譯 : 鄭愛群
默想的問題 :
1. 今天你正在面對什麼試驗 ?它又是如何塑造在你對信心的堅持 ?
2. 你是否已經向上帝祈求智慧? 或是你還在靠自己的力量和想法 ?
Nats Alkitab : Matius 11:28-30
Penulis : G.I. Yonatan Suwardi
Seorang petani tradisional kerap menyiapkan kuk untuk dua ekor lembu atau binatang lain sebagai penarik pembajak lahan. Kuk itu berat kalau dipikul sendirian. Namun jika dipasang berpasangan, maka beban pekerjaan menjadi jauh lebih ringan karena ada yang menanggung bersama. Dalam perjalanan hidup, banyak orang kerap merasa seperti lembu yang memikul beban sendirian. Adanya tekanan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, pelayanan, bahkan pergumulan batin, tak jarang membuat seseorang menjadi letih, lelah, bahkan kehilangan semangat.
Dalam bagian nas hari ini, Tuhan Yesus mengundang: “Marilah kepada-Ku.” Kata kerja ini menjelaskan tentang sebuah panggilan yang lembut sekaligus mendesak dan undangan ini bersifat pribadi. Kata kuk menunjuk pada alat kayu yang mengikat dua binatang untuk bekerja bersama. Dalam konteks ini, Tuhan Yesus berbicara kepada orang-orang yang terbebani oleh hukum Taurat dan tradisi yang menekan. Ia tidak menjanjikan hidup tanpa beban, tetapi sebuah kuk yang “enak” (chrestos = baik, bermanfaat, sesuai), artinya beban yang ditanggung bersama-Nya, yang memberi kelegaan dan bukan penindasan.
Perjalanan mengikut Tuhan dapat menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang dapat membuat keletihan dan kelesuan, namun terdapat sebuah panggilan untuk memikul kuk Tuhan yang dapat memberi kelegaan. Memikul kuk Kristus berarti menyerahkan kendali hidup kepada-Nya, berjalan seirama dengan-Nya dan belajar dari kerendahan hati-Nya. Setiap orang percaya tidak bisa menghindari tantangan atau masalah, namun dapat memilih siapa yang akan menjadi sahabat untuk berjalan bersama.
“Hidup tanpa Kristus pasti melelahkan, tetapi hidup dengan Kristus meski tetap ada beban, akan selalu ada kelegaan.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Beban apa yang saat ini sedang membuat Anda merasa letih? Sudahkah Anda menyerahkannya kepada Kristus untuk dipikul bersama-Nya?
2. Apakah Anda sungguh-sungguh mau belajar dari Yesus (yang lemah lembut dan rendah hati) dalam menjalani perjalanan iman? Seperti apa komitmen Anda?
馬太福音11:28-30
11:28 凡勞苦擔重擔的人、可以到我這裡來、我就使你們得安息。
11:29 我心裡柔和謙卑, 你們當負我的軛, 學我的樣式, 這樣, 你們心裡就必得享安息。
11:30 因為我的軛是容易的、我的擔子是輕省的。
傳統的農夫通常會為他的兩頭牛或其牠的牲畜準備軛在田裡拉犁。如果單獨負軛很重。但如果成對安裝,那麼工作的負擔就會減輕不少因為有一起承擔的夥伴。人生的道路中,許多人常常覺得自己就像一頭獨自負軛的牛。工作壓力,家庭責任, 服事,甚至內心的掙扎,常常讓人感到疲乏,疲憊,喪志。
在今天的經文中,主耶穌邀請說 : “可以到我這裡來”。這個動詞傳達了一種溫柔而又迫切的呼召並且這邀情是針對個人的。軛這個字指的是木製工具用來將兩頭牲畜綁在一起使牠們可以一起工作。在這段經文中,主耶穌對那些因律法或壓迫性傳統而負重的人說的話。祂並非應許沒有重擔的生活,而是應許有"容易"的軛 (chresto的意思是好的, 溫柔的,合適的),那意味著與祂一起負的軛,帶來的是安息而不是壓迫。
跟隨主的旅程會面臨各式各樣的情況和條件而可能會導致勞苦重擔,但有一個呼召要我們負上帝的軛,是一個能給予安息的軛。負基督的軛意味著讓祂掌管生命, 與祂同行以及學習祂的謙卑。每一個信徒都無法避免挑戰或問題,然而我們可以選擇能一起同行的朋友。
“沒有基督的生活必定很疲倦,
但與基督一起的生活
即使重擔依然存在, 總會有安息”。
作者 : 椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – 約拿單傳道
翻譯 : 鄭愛群
默想的問題 :
1. 目前是什麼重擔讓你感到疲憊 ? 你是否已經交託於基督與祂一同背負 ?
2. 在信心之旅中,你是否真正要向那溫柔和謙卑的耶穌學習? 你做何承諾 ?
彼得前書4:12-16
4:12 親愛的弟兄阿、有火煉的試驗臨到你們、不要以為奇怪、(似乎是遭遇非常的事)
4:13 倒要歡喜.因為你們是與基督一同受苦、使你們在他榮耀顯現的時候、也可以歡喜快樂。
4:14 你們若為基督的名受辱罵、便是有福的.因為神榮耀的靈、常住在你們身上。
4:15 你們中間卻不可有人、因為殺人、偷竊、作惡、好管閒事而受苦.
4:16 若為作基督徒受苦、卻不要羞恥.倒要因這名歸榮耀給神。
拉卡帕.夏爾巴出生在喜馬拉雅山的一個山洞裡。過著沒有電的生活,沒有受過正規的教育,甚至當她試著入學也遭到拒絕,因為她的文化和村莊的情況。即便是這樣,她沒有放棄。她多次攀登珠穆郎瑪峰,拒絕文化界限,資源缺乏,以及很大的風險例如極端氣候和高海拔的危險。她很清楚知道攀登珠穆郎瑪峰並不容易。已有超過300人在攀登珠穆郎瑪峰的過程中喪命。因此,拉卡帕和她的團隊必須在珠穆郎瑪峰冰層保存的屍體中前進。2014年有16名夏爾巴嚮導在雪崩中喪生。在2015年的另一場雪崩造成21個人身亡。儘管會發生嚴重風險,但這並沒有讓拉卡帕退縮。她已創下了最多次成功登頂珠穆郎瑪峰的夏爾巴女性的紀錄。
使徒彼得強調說為基督受苦不是令人驚訝的事, 你不要以為奇怪, 因為那本來就是跟隨祂之呼召的一部分。這不是害怕或是退縮的理由。彼得反而鼓勵會眾並說道: “你們若為基督的名受辱罵, 便是有福的, 因為神榮耀的靈,常住在你們身上”。“辱罵”和“有福”這兩句是相關的, 因信心而受苦不是失敗,而是信心被精純以及神榮耀的靈在信徒的生命中動工的證據。正如拉卡帕面對嚴峻的情況,惡劣天氣,甚至文化的批判, 她仍然堅持攀登。同樣信心的呼召也要求我們即使面對巨大的障礙也要堅定不移。
就像拉卡帕雖然一開始被拒絕而不退縮,我們也如此,儘管生活並不容易, 例如: 工作的壓力, 受到批評或嘲笑,社會壓力造成的不穩定等等,然而我們也被呼籲仍然要忠心跟隨基督。在這種情況下,我們要銘記上帝榮耀的靈與那些忠心到底的人同在. 所以我們要堅定不移的將苦難視為邁向榮耀的途徑。我們忠心到底不僅僅是對基督的愛的證據,也成爲向世界證明上帝在我們裡面活著並掌權的真實見證。
“跟隨基督意味著準備好承擔苦難,然而在信心的創傷背後有上帝預備的榮耀”。
作者 : 椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – 約拿單傳道
翻譯 : 鄭愛群
默想的問題 :
1. 你如何面對因信基督而產生的苦難或壓力 ?
2. 你是否真的已準備好無論付出多大的代價都忠於基督直到生命的盡頭 ? 你有什麼證據證明你已經準備好了 ?
Nats Alkitab : 1 Petrus 4:12-16
Penulis : G.I. Yonatan Suwardi
Lhakpa Sherpa lahir di sebuah gua di pegunungan Himalaya. Ia hidup tanpa listrik, tanpa sekolah formal, bahkan saat coba masuk sekolah pun ditolak karena budaya dan keadaan desanya. Meski demikian, ia tidak menyerah. Ia mendaki Gunung Everest berkali-kali, menolak batasan budaya, kekurangan sumber daya dan risiko besar seperti cuaca ekstrem dan bahaya di ketinggian. Ia mengetahui betul bahwa mendaki Everest bukanlah jalan mudah. Diketahui bahwa lebih dari 300 orang tewas saat mencoba mendaki Gunung Everest. Jadi, Lhakpa dan timnya harus melewati mayat-mayat yang sudah terawetkan oleh es Gunung Everest. Pada tahun 2014, sejumlah 16 pemandu Sherpa tewas akibat longsoran salju. Dan di tahun 2015, longsoran lain menewaskan 21 orang. Meski resiko yang buruk dapat terjadi, namun tak membuat Lhakpa mundur. Ia telah mencetak rekor sebagai perempuan Sherpa yang paling sering mencapai puncak Everest.
Rasul Petrus menegaskan bahwa penderitaan karena Kristus bukanlah sesuatu yang mengejutkan (“janganlah kamu heran”), sebab hal itu memang bagian dari panggilan mengikut Dia. Ini bukanlah alasan untuk takut atau mundur. Petrus justru mendorong jemaat bahwa mereka “berbahagia jika dinista karena nama Kristus, sebab roh kemuliaan Allah ada pada kita.” Kata "dinista" dan “berbahagia” saling terkait: penderitaan karena iman bukanlah kekalahan, melainkan bukti bahwa iman itu dimurnikan dan roh kemuliaan Allah sedang bekerja dalam hidup orang percaya. Seperti Lhakpa menghadapi kondisi yang keras, cuaca buruk dan bahkan kritik budaya, tetapi ia terus mendaki. Demikian juga panggilan iman menuntut keteguhan meskipun rintangan berat.
Seperti Lhakpa yang tidak mundur meski awalnya ditolak, kita juga dipanggil untuk tetap setia mengikuti Kristus meski hidup tidak mudah: pekerjaan menuntut kita, kritik atau ejekan dapat datang, tekanan sosial bisa menggoyahkan. Dalam situasi itu, kita bisa mengingat bahwa roh kemuliaan Allah menyertai mereka yang setia sampai akhir. Oleh sebab itu marilah kita tetap teguh, melihat penderitaan sebagai jalan menuju kemuliaan. Kesetiaan kita hingga akhir bukan hanya bukti kasih kita kepada Kristus, tetapi juga menjadi kesaksian nyata bagi dunia bahwa Allah hidup dan berkuasa dalam diri kita.
“Mengikut Kristus berarti siap menanggung penderitaan, namun di balik setiap luka iman ada kemuliaan yang Allah sediakan.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Bagaimana Anda menyikapi penderitaan atau tekanan karena iman Anda kepada Kristus?
2. Apakah Anda sungguh siap untuk setia kepada Kristus sampai akhir hidup, seberapapun harga yang harus dibayar? Apa bukti kesiapanmu?
Nats Alkitab : 1 Petrus 1:3-7
Penulis : G.I. Yonatan Suwardi
Seorang pengrajin emas memahami bahwa untuk mendapatkan emas murni tidak pernah didapatkan dengan mudah. Untuk mendapatkan emas yang murni maka diperlukan proses pemurnian. Salah satu proses pemurnian adalah dengan api, proses ini dikenal sebagai pirometalurgi. Proses ini memanfaatkan suhu tinggi untuk memisahkan emas dari logam lain dengan meleburkan kotoran pada tingkat panas yang sangat tinggi. Metode ini melibatkan pemanasan emas mentah dalam tungku hingga meleleh, sehingga dapat memungkinkan kotoran naik ke permukaan dan dapat disingkirkan dengan mudah. Proses ini sering diulang untuk mencapai tingkat kemurnian yang lebih tinggi. Hal ini tidak menyenangkan, tetapi hasil akhirnya adalah emas yang bernilai tinggi.
Rasul Petrus menjelaskan bahwa melalui kebangkitan Yesus Kristus, orang percaya telah menerima “hidup yang penuh pengharapan” serta pusaka yang tidak dapat binasa. Namun, jalan menuju pengharapan itu tidak bebas dari tantangan, sebab kita harus menghadapi “berbagai-bagai pencobaan.” Kata yang dipakai di dalam bagian ini adalah dokimion, menunjuk pada proses pembuktian, seperti emas yang diuji dalam api untuk menunjukkan keasliannya. Artinya, pencobaan bukan untuk melemahkan iman, melainkan untuk menguatkan dan memurnikan.
Bagi orang percaya masa kini, pencobaan dapat hadir dalam bentuk kesulitan ekonomi, sakit penyakit, tekanan batin atau relasi yang retak. Semua itu mungkin terasa berat, tetapi firman ini menolong kita melihatnya dari perspektif Allah bahwa pencobaan adalah kesempatan bagi iman kita dibuktikan. Sama seperti emas, iman pun tidak pernah terbukti murni tanpa melalui proses ujian. Dengan demikian, setiap pencobaan yang kita alami sesungguhnya menjadi jalan untuk membentuk iman yang teguh dan berharga di hadapan-Nya. Kemurnian iman tidak lahir dari jalan yang mudah, tetapi melalui api pencobaan yang membuat kita semakin teguh berpegang pada Kristus.
“Iman yang murni bukan sekadar diucapkan, tetapi dibuktikan dengan keteguhan di tengah pencobaan.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Apa bentuk “pencobaan” yang sedang Anda alami? Dan bagaimana itu dapat menjadi kesempatan untuk memurnikan iman Anda?
2. Apakah hidup Anda sudah mencerminkan iman yang murni sehingga dapat menjadi kesaksian bagi orang lain di tengah dunia yang penuh ujian?
彼得前書1:3-7
1:3 願頌讚歸與我們主耶穌基督的父神, 他曾照自己的大憐憫,藉耶穌基督從死裡復活,重生了我們、叫我們有活潑的盼望、
1:4 可以得著不能朽壞、不能玷污、不能衰殘、為你們存留在天上的基業。
1:5 你們這因信蒙神能力保守的人、必能得著所預備、到末世要顯現的救恩。
1:6 因此、你們是大有喜樂、但如今、在百般的試煉中暫時憂愁.
1:7 叫你們的信心既被試驗、就比那被火試驗、仍然能壞的金子、更顯寶貴.可以在耶穌基督顯現的時候、得著稱讚、榮耀、尊貴。
一位金匠深知要得到純金並非容易。要得到純金需要經過精煉過程。其中精煉過程之一就是用火來煉金,這個過程被稱為火法冶金。此過程利用高溫來熔化雜質, 將黃金與其他的金屬分離。這種方法需要將生金放入熔爐中加熱直至溶化, 使雜質浮在表面,容易去除。為了獲得更高的純度這過程需要反覆的進行。這過程並不愉快, 但最終的結果是價值極高的黃金。
使徒彼得解釋說透過耶穌基督的復活,信徒已經得到了”充滿盼望的生活”以及不朽壞的基業。然而,前往盼望的道路並非沒有挑戰, 因為我們必須面對”百般的試煉”. 這段經文所用的字是”dokimion,指的是驗證的過程,就如黃金在火中被試煉為了顯露它的真偽。這意味著,試煉並不是使信心軟弱,乃是為了使信心堅固和精純。
對現今的信徒來說,試煉可能以經濟困境,疾病,精神壓力或破碎的關係之形式出現。這一切可能感到沉重,但這段經文幫助了我們從上帝的角度來看試煉是我們證明信心的機會。就如黃金一樣,信心若不經歷試煉就無法被證明它的純正。所以, 我們經歷的每個試煉其實都為了在上帝的面前塑造堅固又寶貴的信心途徑。純正的信心不是來自容易的道路,而是透過試煉之火使我們更堅定地持守基督。
“純正的信心不僅僅是口頭上說,而是在試煉中堅定不移得到證明”。
作者 : 椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – 約拿單傳道
翻譯 : 鄭愛群
默想的問題 :
1. 你正在經歷怎麼樣的”試煉” ? 這又如何可以成為你使信心純正的機會呢 ?
2. 是否你的生命已反映出純正的信心以致能夠在充滿試煉的世界中向他人做見證 ?
Nats Alkitab : Yohanes 21:20-22
Penulis : G.I. Yonatan Suwardi
Suatu kali ketika berkunjung ke rumah keluarga, saya membawa buah tangan untuk para keponakan. Kepada yang sudah sekolah, saya memberikan satu kotak pensil baru yang bisa dipakai untuk menulis dan belajar. Sedangkan kepada yang belum sekolah, saya memberikan hadiah yang berbeda, yaitu mainan. Hal ini untuk menyesuaikan dengan usia dan kebutuhannya. Namun ternyata, keponakan yang belum sekolah tetap ingin memiliki kotak pensil baru seperti kakaknya, meskipun ia belum bisa memakainya. Dari kejadian sederhana ini, sering kali kita mendapati bahwa manusia lebih mudah untuk cenderung melihat dan menginginkan apa yang ada pada orang lain, daripada mensyukuri apa yang sebenarnya tepat dan terbaik bagi dirinya.
Demikian pula Petrus ketika ia memandang Yohanes dan bertanya kepada Tuhan Yesus tentang apa yang akan terjadi pada hidupnya kelak. Namun Tuhan Yesus menegurnya dengan jelas: “Jika Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku” (Yoh. 21:22). Tuhan Yesus ingin supaya Petrus menyadari bahwa setiap murid memiliki panggilan dan jalan hidup yang berbeda. Tugas utama seorang murid adalah mendengarkan serta mengikuti Sang Guru, yaitu Tuhan Yesus dan bukan membandingkan hidupnya dengan orang lain.
Mungkin ada saatnya kita melihat hidup orang lain tampak lebih mudah, lebih berhasil atau lebih bahagia. Namun Firman Tuhan mengingatkan, “Itu bukan urusanmu. Engkau: ikutlah Aku.” Rasa iri dan membandingkan hanya membuat hati tidak tenang, tetapi ketika telinga dan hati diarahkan untuk mendengarkan Yesus, memercayakan segenap hidup dan masa depan kepada-Nya maka kita akan berjalan di jalan yang sesuai dengan rencana-Nya yang terbaik dan penuh damai sejahtera. Percayalah!
“Setia mengikut Yesus berarti berhenti membandingkan jalan hidup dengan orang lain dan mulai percaya bahwa rencana-Nya bagi umat-Nya adalah yang terbaik.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Apakah ada hal dalam hidup orang lain yang sering membuat hatimu menjadi iri?
2. Apakah langkah nyata yang bisa dilakukan untuk lebih fokus mendengarkan suara Tuhan dari pada membandingkan diri dengan orang lain?
約翰福音21:20-22
21:20 彼得轉過來, 看見耶穌所愛的那門徒跟著, 就是在晚飯的時候, 靠著耶穌胸膛, 說, 主阿, 賣你的是誰的那門徒。
21:21 彼得看見他、就問耶穌說、主阿、這人將來如何。
21:22 耶穌對他說、我若要他等到我來的時候、與你何干. 你跟從我罷。
某天當我去拜訪親戚家,我帶了一些禮物給我侄子們。對於那些已經上學的侄子們,我送了一盒新的鉛筆盒讓他們可以用來寫字和學習。而對於那些未上學的侄子們,我送不一樣的禮物,那就是玩具。這是為了符合他們的年齡和需要。 然而,那些未上學的侄子們任然想要擁有像他們哥哥的鉛筆盒,雖然他們還用不上。從這簡單的事件中,我們經常會發現人類傾向於看到並戀慕別人所擁有的,過於對自己真正適合和最好的而感恩。
當彼得看見約翰並詢問主耶穌他將來的生活會發生什麼事時,也是如此。但主耶穌清楚地責備: “我若要他等到我來的時候、與你何干. 你跟從我罷” (約翰福音21:22)。主耶穌要彼得覺悟到每個門徒擁有不一樣的呼召和人生道路。門徒的首要職責是聆聽以及跟從那位老師,即主耶穌,而不是將自己的生活與他人比較。
可能有時我們看到別人的生活比較輕鬆容易,比較成功或比較幸福。但上帝的話提醒我們,“這與你何干。祢 : 跟從我吧!”。 嫉妒和比較只會使心靈不平靜, 但當耳朵和內心被引導去聆聽耶穌並將生命和未來交託於祂時,我們就會走上符合祂最佳計劃且充滿平安的道路。請相信吧 !
“忠心跟隨耶穌意味著停止將生命與他人比較
並開始相信祂為祂子民的計畫是最好的”。
作者 : 椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – 約拿單傳道
翻譯 : 鄭愛群
默想的問題 :
1. 在別人的生活中是否有某些事讓你感到嫉妒 ?
2. 你有什麼實際的步驟以讓自己可以更專注於聆聽上帝的聲音而非將自己與他人比較 ?
約翰福音21:19
21:19 耶穌說這話是指著彼得要怎樣死,榮耀神。
說了這話,就對他說:“你跟從我吧!。”
有一次當主耶穌沿著加利利海邊行走時,祂看見那稱呼彼得的西門正在海裡撒網。在第一次見面時,主耶穌說: “來跟從我,我要叫你們得人如得魚一樣”。很有意思的是馬太記載說西門彼得”立刻”捨了網,跟從了主耶穌 (馬太福音4:18-20)。立刻, 捨棄,和跟從這些字顯示了徹底的順服。即便對他的生活所需沒有保障,彼得仍然勇敢的採取行動,因為他看見主耶穌是有權柄的那位。
然而隨著時間的推移,彼得的信心被考驗。當主耶穌被捉拿並被釘在十字架上時,彼得無法堅持,並且三次不認他的老師。對苦難的恐懼使彼得無法看見老師的權柄。但主耶穌的復活改變了一切。主耶穌復活後來到彼得身邊以同樣的呼召堅固彼得: “你跟從我吧!” (約翰福音21:19)。彼得現在意識到了基督的受苦以及死亡並非失敗,而是前往戰勝罪惡和死亡的道路。
信徒的信心之路往往始於最起初的愛,但這愛因為生活的掙扎逐漸變暗淡。問題是 : 我們的眼目是否還定晴在復活的基督上?或是只專注於使我們軟弱的問題上? 向彼得學習吧,他的眼目又回到了戰勝死亡的主耶穌的權柄上。無論發生什麼事,我們忠心地跟從祂吧。定晴於基督從死裡復活的權勢。因為在基督裡有權勢,盼望和永恆生命的確信。
“當我們的眼目只專注在問題上時,我們的生活就會搖動,
但當我們的眼目只定晴於復活而有權勢的基督時,我們的生活就會堅固”。
作者 : 椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – 約拿單傳道
翻譯 : 鄭愛群
默想的問題 :
1. 當你開始跟從耶穌時,你是如何表達你起初徹底的愛 ?
2. 你會採取那些步驟來把信心之眼再次定晴於耶穌 ?
Nats Alkitab : Yohanes 21:19
Penulis : G.I. Yonatan Suwardi
Suatu kali ketika Tuhan Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon yang disebut Petrus sedang menebarkan jala di danau. Dalam pertemuan pertama itu, Tuhan Yesus berkata, “Mari ikutlah Aku, dan kamu akan Ku-jadikan penjala manusia.” Hal yang sangat menarik dituliskan Matius bahwa Simon Petrus “segera” meninggalkan jalanya dan mengikuti Tuhan Yesus (Matius 4:18-20). Kata segera, meninggalkan dan mengikut menunjukkan ketaatan radikal. Tanpa jaminan bagi keperluan hidupnya, Petrus tetap berani melangkah, karena ia melihat Tuhan Yesus sebagai pribadi yang berotoritas.
Namun seiring perjalanan waktu, iman Petrus diuji. Ketika Tuhan Yesus ditangkap dan disalibkan, Petrus tidak sanggup bertahan dan menyangkal Gurunya tiga kali. Ketakutan akan penderitaan membuat Petrus gagal memandang otoritas Sang Guru. Tetapi kebangkitan Tuhan Yesus mengubah segalanya. Kedatangan Tuhan Yesus kepada Petrus setelah kebangkitan meneguhkan Petrus pada panggilan yang sama: “Ikutlah Aku” (Yoh. 21:19). Kini Petrus sadar bahwa penderitaan dan kematian Kristus bukanlah kekalahan, melainkan jalan menuju kemenangan atas dosa dan maut.
Perjalanan iman orang percaya pada umumnya sering dimulai dengan cinta mula-mula yang radikal, namun perlahan meredup karena pergumulan hidup. Pertanyaannya: masihkah mata kita tertuju pada Kristus yang bangkit? Ataukah hanya pada masalah yang melemahkan? Belajarlah dari Petrus, yang kembali dikuatkan karena matanya kembali tertuju melihat otoritas Tuhan Yesus yang menang atas maut. Apapun yang terjadi, marilah kita mengikut Dia dengan setia. Arahkan pandangan mata yang tertuju kepada otoritas Kristus yang telah bangkit dari kematian. Sebab di dalam Kristus ada kepastian otoritas, pengharapan dan hidup yang kekal.
“Hidup kita akan goyah ketika mata hanya tertuju pada masalah, tetapi hidup kita akan kokoh ketika mata hanya tertuju pada Kristus yang bangkit dan berotoritas.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Seperti apakah ekspresi cinta mula-mula Anda yang radikal ketika pertama kali mengikut Yesus?
2. Apa langkah nyata yang akan Anda lakukan untuk meneguhkan kembali fokus mata iman kepada Yesus?
約翰福音21:18-19
21:18 我實實在在地告訴你, 你年少的時候, 自己束上帶子, 隨意往來; 但年老的時候, 你要伸出手來,別人要把你束上,帶你到不願意去的地方。
21:19 耶穌說這話是指著彼得要怎樣死,榮耀神。
說了這話,就對他說:“你跟從我吧!。”
1992年巴塞隆納奧運會上發生了一件轟動的事件。一位來自英國的賽跑選手,名叫德里克.雷德蒙德成為世界焦點,並非因為金牌而是因為他的奮鬥。當他的大腿下部肌肉在競賽中撕裂時,他摔倒了而奪冠軍的機會就消失了。然而他不放棄並站了起來。德里克一拐一拐地跑向終點線,他的父親也跑到賽道來陪伴他。看到德里克無論發生什麼堅持邁進,體育場裡充滿了感動。
在今天的經文裡,主耶穌向彼得解釋了他的生命將如何結束。“我實實在在地告訴你, 你年少的時候, 自己束上帶子, 隨意往來; 但年老的時候, 你要伸出手來,別人要把你束上,帶你到不願意去的地方.” 主耶穌要彼得明白跟隨祂並不是走一條容易的道路, 乃是充滿挑戰和犧牲的道路。但主耶穌對彼得的命令非常清楚而堅定 : “你跟隨我吧!”。這命令並非道路平順的應許,而是邀請全心全意來承諾。
我們成為基督的跟隨者的生命也是如此。挑戰,疲憊或想要放棄的念頭隨時都會來。然而主的呼召始終如一 : “你跟隨我吧!”。正如德里克即使受傷也堅持奔跑一樣,我們也被呼召忠心的與耶穌同行直到終點線。請記住,信徒委身的基礎當然是以基督為榜樣, 雖然必須擔當最大的苦難仍然忠心的邁向十字架。主耶穌的信實直到最終成為信徒的榜樣和力量,無論發生什麼都堅定不移地跟隨祂。
“跟隨耶穌不是一條容易的道路,
但只在這條道路上才有真正生命的盼望”。
作者 : 椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – 約拿單傳道
翻譯 : 鄭愛群
默想的問題 :
1. 你堅定跟隨主耶穌的委身情況是如何呢 ? 你是否有想要放棄呢 ?
2. 你是否已準備好說 : 無論發生什麼,仍然忠心正如基督信實到底一樣 ?
Nats Alkitab : Yohanes 21:18-19
Penulis : G.I. Yonatan Suwardi
Sebuah peristiwa yang viral terjadi di Olimpiade Barcelona 1992. Seorang pelari asal Inggris bernama Derek Redmond menjadi sorotan dunia, bukan karena medali emas melainkan karena perjuangannya. Saat otot paha bawahnya robek di tengah perlombaan, ia jatuh dan peluang menjadi pemenang telah sirna. Namun ia bangkit dan menolak menyerah. Derek tertatih berlari menuju garis akhir ditemani ayahnya yang turun langsung ke lintasan. Stadion penuh haru menyaksikan ketekunan Derek untuk terus melangkah apa pun yang terjadi.
Dalam nas hari ini, Tuhan Yesus menjelaskan kepada Petrus tentang bagaimana akhir hidupnya. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Tuhan Yesus ingin Petrus sadar bahwa panggilan mengikut Dia bukanlah jalan mudah, melainkan jalan penuh tantangan dan pengorbanan. Namun perintah Tuhan Yesus kepada Petrus jelas dan tegas: “Ikutlah Aku.” Perintah ini bukanlah janji jalan mulus, melainkan undangan untuk berkomitmen sepenuh hati.
Demikian pula hidup kita sebagai pengikut Kristus. Tantangan, rasa lelah atau keinginan untuk menyerah bisa datang kapan saja. Namun panggilan Tuhan tetap sama: “Ikutlah Aku.” Seperti Derek Redmond yang berlari meski terluka, kita pun dipanggil untuk setia berjalan bersama Yesus sampai garis akhir. Ingatlah bahwa dasar komitmen orang percaya tentunya tertuju pada teladan Kristus, yang tetap setia berjalan menuju kayu salib meski harus menanggung penderitaan terberat. Kesetiaan Tuhan Yesus sampai akhir menjadi teladan dan kekuatan bagi orang percaya untuk tetap teguh mengikut-Nya, apapun yang terjadi.
“Mengikut Yesus memang bukan jalan mudah, tetapi hanya di jalan inilah ada pengharapan hidup yang sejati.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Bagaimanakah kondisi keteguhan komitmenmu dalam mengikut Tuhan Yesus? Adakah rasa ingin menyerah?
2. Apakah Anda siap berkata: “apa pun yang terjadi, tetap setia seperti Kristus setia sampai akhir”?
何西阿書 14 : 1-2
14:1 以色列阿、你要歸向耶和華你的神‧ 你是因自己的罪孽跌倒了。
14:2 當歸向耶和華、用言語禱告祂說、求祢除淨罪孽、悅納善行、這樣、我們就把嘴唇的祭代替牛犢獻上。
你是否曾經想方設法地尋求安全感,但卻依然感到空虛和不安?我們常常在錯誤的地方尋求安全感,例如:金錢、權力、工作,甚至是我們所依賴的人。所有這些都能提供安全感,但只是暫時的。
何西阿時代的以色列人也是如此。他們向大國求庇護,拜偶像,但這一切只是自欺欺人而已, 反倒使他們離上帝越來越遠。因此, 上帝呼喊道: “以色列啊, 你要歸向耶和華你的上帝; 你是因自己的罪孽跌倒了。當用語言禱告歸向耶和華!”(何西阿書14:1-2上)這是上帝既溫柔卻又是嚴肅的呼喚,呼籲他們回歸,並非要審判,而是要修復。上帝不希望他們在罪中被毀滅。祂渴望寬恕、修復並重建與祂子民之間愛的關係。這正是上帝渴望他們悔改的原因,因著祂偉大的慈愛,祂希望祂的子民能活在真正的保護中,而不是在虛假的安全感中。
這個信息也適用於今天的我們。上帝知道我們所倚靠的往往是脆弱的,並充滿欺騙的。因此,何西阿書第14章呼籲我們所有的人都要悔改並歸向祂單單依靠祂,放下虛假的依靠,離棄罪惡。因為祂是唯一生命、寬恕和真正安全感並永不動搖的泉源。
“在上帝那裡總有一條回家的路,一條通往平安與復興的道路。
作 者:椰嘉達基督徒會堂鐵橋堂會 – Eva Batrik傳道
翻譯員:蔡立基
默想的問題:
1. 你認為上帝為何如此期盼我們悔改?
2. 你今天需要在哪方面需要重新歸向上帝並單單依靠祂?
Nats Alkitab : Hosea 14:1-3
Penulis : G.I. Eva Batrik
Pernahkah saudara mencari rasa aman dengan berbagai cara, tetapi tetap merasa kosong dan gelisah? Sering kali kita mencari rasa aman di tempat yang salah: uang, kekuasaan, pekerjaan, bahkan orang-orang yang kita andalkan. Semua itu bisa memberi rasa aman tapi sifatnya hanya sementara.
Bangsa Israel pada zaman Hosea juga demikian. Mereka mencari perlindungan pada bangsa-bangsa besar dan menyembah berhala, tetapi semua itu hanya menipu dan membuat mereka semakin jauh dari Tuhan. Karena itu Tuhan berseru: “Kembalilah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! (Hosea 142-3a). Inilah panggilan Allah yang lembut sekaligus tegas, undangan untuk kembali, bukan untuk menghakimi tetapi untuk memulihkan. Tuhan tidak mau mereka hancur dalam dosa. Ia rindu mengampuni, memulihkan, dan kembali membangun hubungan kasih dengan umat-Nya. Inilah yang membuat Tuhan menghendaki pertobatan: kasih setia-Nya yang besar, Ia ingin umat-Nya hidup dalam perlindungan sejati, bukan dalam rasa aman palsu.
Pesan ini juga berlaku bagi kita hari ini. Tuhan tahu apa yang kita andalkan sering kali rapuh dan menipu. Karena itu, Hosea 14 adalah ajakan bagi kita semua untuk bertobat dan kembali bersandar hanya pada-Nya: lepaskan andalan palsu, tinggalkan dosa. Sebab Dialah satu-satunya sumber kehidupan, pengampunan, dan rasa aman sejati yang tidak akan pernah goyah.
“Di dalam Tuhan selalu ada jalan untuk pulang, jalan menuju damai dan pemulihan.”
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Menurut saudara mengapa Tuhan begitu rindu agar kita bertobat?
2. Dalam hal apa saudara perlu kembali bersandar hanya kepada Tuhan hari ini?